Jumat, 21 Oktober 2016

PRINSIP DASAR PELUMASAN

Supplier OliPelumas dan Grease Industri telah membangun kerja sama dengan berbagai macam perusahaan besar di Indonesia sebagai sumber terpercaya untuk pengadaan pelumas dan grease untuk industri, serta perusahaan kami  ditunjuk sebagai DISTRIBUTOR RESMI untuk beberapa merk terkenal dan memiliki sertifikasi resmi, di antaranya : BP, Castrol, Exxon Mobil, Shell Oil, Total Oil, Gulf, CPI, Rocol, Valvoline, Archine Food Processing Oil.

Produk pelumas dan grease yang kami pasarkan di antaranya untuk aplikasi : Diesel Engine Oil, Transmission Oil, Gear Oil, Compressor Oil, Hydraulic Oil, Circulating dan Bearing Oil, Heat Transfer Oil/Boiler, Slideway Oil, Trafo Oil, Metal Cutting Oil, Corrosion Preventive, Wire Rope, Food Processing Oil, dan Aneka Grease.
Kami merupakan salah satu perusahaan yang bisa memenuhi berbagai macam kebutuhan Pelumas/Grease untuk industri/pabrik besar di Indonesia. Bisnis kami berpegang pada Pelayanan, kepercayaan dan selalu mengembangkan hubungan jangka panjang untuk semua customer.

Untuk Kebutuhan Dan Infomasi :

Phone : (62) 0812-8932-7239
Email  : marketing.olipelumas@gmail.com
PRINSIP DASAR PELUMASAN
1. Prinsip Pelumasan
Tidak bisa dipungkiri – pelumas – atau yang lebih popular disebut oli – merupakan bagian tak terpisahkan dari kendaraan bermotor. Tanpa pelumas, mobil secanggih apapun dipastikan tidak akan bisa bekerja. Pada manusia, pelumas adalah darah.Pelumas sangat menentukan kemampuan kerja sebuah mesin, baik otomotif maupun industri.Salah memilih pelumas bisa berakibat fatal.Bila mutu pelumas jelek dan tercemar, mesin bisa rontok dalam waktu dekat. Pemilihan dan penggunaan pelumas yang tepat akan sangat membantu kelancaran kerja dan keawetan sebuah mesin.
Supplier Oli Pelumas dan Grease Industri
      Mengapa mesin sangat membutuhkan pelumasan?Jawaban yang paling sederhana adalah untuk mengatasi gesekan. Dua permukaan logam yang bergerak satu sama lain mempunyai gesekan. Fungsi pelumas adalah “memisahkan” dua permukaan logam yang saling bergesekan itu agar keausan dapat dikurangi. Jika tidak ada lapisan pelumas, bisa dibayangkan apa jadinya. Mesin bisa rontok !
Pelumas juga berfungsi untuk mendinginkan mesin yaitu dengan cara menyalurkan panas akibat gesekan dan pembakaran. Selain itu juga berfungsi untuk membersihkan mesin dengan cara mengangkut kotoran dan elemen logam yang nantinya akan “dititipkan” di filter oli setiap sirkulasi. Fungsi lain dari pelumas yang tidak kalah penting adalah untuk memaksimumkan kompresi dan mempertahankan tekanan. Jika tekanan yang hilang terlalu besar pembentukan seal (lapisan pelumas) yang tidak baik, mesin akan kehilangan tenaga sehingga konsumsi bahan bakar meningkat – yang berarti pemborosan biaya. Begitu vitalnya pelumas bagi kendaraan bermotor atau mesin-mesin industri sehingga memacu para ahli untuk tak hentinya berusaha menciptakan formula yang dapat menghasilkan suatu pelumas berkualitas tinggi.
        Dulu, selama berabad-abad, orang menggunakan lemak binatang untuk mengurangi gesekan pada bantalan roda gerobak atau kereta pengangkut.Namun seratus tahun belakangan ini – sejak ditemukannya minyak bumi, perkembangan pelumas memasuki era baru.Hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi mesin otomotif dan industri saat ini yang menuntut kecepatan mesin yang lebih tinggi.Mesin-mesin modern saat ini menghasilkan tenaga lebih besar, kapasitas tampung minyak pelumas di dalam mesin lebih kecil, temperatur operasi lebih tinggi dan juga menuntut interval pergantian pelumas yang lebih lama.
FungsiPelumas :
•    Mengendalikan gesekan
•    Mencegah keausan
•    Mendinginkan mesin
•    Mencegah korosi
•    Memelihara mesin tetap bersih
•    Memaksimumkan kompresi, mempertahankan tekananGesekan dan Keausan :
•    Gesekan : Hambatan yang menahan gerakan pada dua permukaan yang saberkontak dan bergerak relative.
•    Akibat dari gesekan : timbul keausan, kehilangan energi, timbul getara (bunyi)
•    Keausan : proses hilangnya sebagian material dari salah satu atau kedua permukaan yang saling berkontak dan bergerak relative.
•    Akibat dari keausan : mengurangi umur pakai mesin, mengurangi kinerja mesin

2.Bahan Dasar Pelumas dan Aditif
     Bahan dasar pelumas adalah base oil, yang didapat dari crude oil (minyak mentah).Tapi tidak semua crude oil bisa diolah menjadi base oil.Hanya minyak mentah dari jenis parafinik saja yang menghasilkan base oil untuk bahan dasar pelumas.Sayangnya, minyak mentah jenis ini sangat terbatas kandungannya di perut bumi.
Untuk mendapatkan pelumas yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan mesin, ke dalam base oil ditambahkan aditif.Aditif merupakan senyawa-senyawa kimia (chemical compound) dalam formulasi tertentu yang ditambahkan ke dalam base oil untuk mendapatkan pelumas sesuai spesifikasi yang ditentukan. Komposisi base oil dalam pelumas berkisar 80% dan komposisi aditif sekitar 30%.
Fungsi aditif bermacam-macam, antara lain untuk membersihkan mesin, mengurangi gesekan, meminimalkan keausan, mencegah karat, meningkatkan indeks kekentalan pelumas sehingga pelumas tetap mudah mengalir pada suhu rendah dan tidak encer pada suhu tinggi. Pelumas yang baik sudah mengandung aditif, karenanya pelumas yang baik tidak memerlukan tambahan aditif.
Berikut ini adalah jenis-jenis aditif yang biasa digunakan :
-    Deterjen
     Merupakan aditif dalam bentuk ikantan kimia yang memberikan kemampuan mengurangi timbulnya deposit dari ruang bakar maupun dari bagian ruangan mesin lainnya. Minyak pelumas yang diberi aditif ini bekerja untuk mesin yang beroperasi pada temperatur tinggi.Jenis-jenis deterjen yang digunakan adalah, sulfonat, fosfonat dan fenat.
-    Dispersan
     Aditif yang bekerja pada temperatur rendah yang berfungsi untuk menghalangi terbentuknya lumpur atau deposit di dalam ruang mesin. Aditif ini cocok untuk digunakan pada mesin-mesin mobil kendaraan pribadi yang sering berhenti dan berjalan.
-    Antioksidan
     Karena lingkungan kerja minyak pelumas sering berhubungan (kontak) dengan udara luar pada temperatur dan kondisi kerja tinggi.Minyak pelumas juga kontak dengan logam atau bahan kimia yang bersifat sebagai katalisator oksidasi. Karen hal diatas minyak pelumas akan mengalami sederetan reaksi oksidasi yang dapat menurunkan viskositas minyak pelumas. Untuk itu antioksidan diberikan ke dalam minyak pelumas untuk mengurangi peroksida.Bahan-bahan kimia yang digunakan adalah sulfide, fosfit, disulfida, selenida, dan zink ditiofosfat.
-    Pelindung Korosi
     Berfungsi untuk melindungi bahan-bahan non logam yang mudah terkena korosi dalam mesin.Terutama bantalan yang perlu tahan terhadap kontaminasi asam dari minyak pelumas.Kontaminasi ini terjadi sebagai hasil oksidasi minyak pelumas dan hasil pembakaran bahan bakar yang merembes melalui cincin piston. Jadi dapat dijelaskan bahwa, problem yang biasa muncul akibat kerusakan atau menurunnya fungsi pelumasan terhadap komponen mesin adalah terjadinya keausan pada piston, dinding silinder, bantalan,dan lain-lainnya. Juga dapat menimbulkan korosi akibat adanya endapan-endapan pada tangki bahan bakar, hal tersebut terjadi akibat pembakaran yang kurang sempurna.

3. Memilih Pelumas
        Perhatikan tingkat mutu dan kekentalannya,…..Saat ini banyak sekali jenis dan merek pelumas yang beredar di pasar, masing-masing menawarkan kelebihan. Karenanya tak jarang banyak pengguna pelumas yang bingung memilih pelumas yang sesuai untuk kebutuhan mesinnya.Sayangnya, tak semua pemakai pelumas memahami dasar penggunaan pelumas.Biasanya pemilik kendaraan pasrah saja dan mempercayakan urusan yang satu ini kepada para mekanik di bengkel.Apapun kata mekanik mereka terima begitu saja.Karena tak heran jika satu mobil sering berganti-ganti merek dan jenis pelumas, sesuai saran dan “kepentingan” mekanik. Lalu bagaimana sebenarnya cara memilih pelumas yang baik untuk mesin kendaraan?
Minyak pelumas terdiri dari berbagai jenis.Dalam penggunaannya harus disesuaikan dengan persyaratan mesin yang telah ditentukan oleh pembuat mesin. Karena itu kenalilah mesin anda dan ketahuilah pelumas dengan spesifikasi apa yang direkomendasikan untuk digunakan. Mesin-mesin diesel berbahan bakar solar seperti truk atau angkutan umum berbeda kebutuhan pelumasnya dengan mobil
yang berbahan bakar bensin. Karena itu ada pelumas yang dirancang khusus untuk mesin bensin, ada pula yang dirancang khusus untuk mesin diesel.Tapi ada juga pelumas yang dapat digunakan untuk keduanya, untuk mesin bensin bensin sekaligus mesin diesel.Pelumas yang pada spesifikasinya tercantum kode ganda misalnya SG/CD, berarti pelumas tersebut dapat digunakan untuk mesin bensin (dengan spesifikasi SG) dan mesin diesel (dengan spesifikasi CD).Penyebutan kode SG terlebih dahulu menyatakan bahwa pelumas tersebut lebih diutamakan untuk mesin bensin.
Pelumas sangat menentukan kemampuan kerja sebuah mesin, baik otomotif maupun industri. Pemilihan dan penggunaan pelumas yang tepat akan sangat membantu kelancaran kerja dan keawetan sebuah mesin. Salah memilih pelumas bisa berakibat fatal. Dalam memilih pelumas ada dua hal yang harus diperhatikan dengan seksama yaitu : klasifikasi mutu pelumas (API Service) dan tingkat kekentalan pelumas (SAE).
A. Klasifikasi Mutu Pelumas (API Service)
   Untuk mengukur standar mutu pelumas dipakai standar American Petroleum Institute (API) Service.American Petroleum Institute adalah sebuah lembaga resmi di Amerika Serikat yang diakui di seluruh dunia, yang membuat kategori pelumas sesuai dengan kerja mesin.
Klasifikasi pelumas mesin berbahan bakar bensin ditandai dengan huruf S sedangkan untuk mesin diesel (berbahan bakar solar) ditandai dengan huruf C. Klasifikasi sesuai dengan tingkat kemampuan pelumas dimulai dari yang terendah adalah SA, SB, SC, SD, SE, SF, SG, SH, SJ dan SL (untuk mesin bensin) dan CA, CB, CC, CD, CE, CF-4, CH-4 dan CI-4 (untuk mesin diesel). Pelumas yang memenuhi standar mutu ditandai dengan pencantuman kata “API Service”, diikuti dengan klasifikasinya.Contoh : Pennzoil GT Performance Plus, API Service SJ.
        Pelumas dengan API Service SL lebih baik kemampuan kerjanya dari SJ.Pelumas dengan API Service SJ lebih baik dari API Service SH, demikian seterusnya, yang berlaku juga untuk mesin diesel.Pelumas dengan API Service CH-4 lebih baik kemampuan kerjanya dari pelumas API Service CF-4. Oleh pembuat mesin, setiap kendaraan sudah ditentukan spesifikasi apa yang harus digunakan, yang tercantum dalam buku manual. Menggunakan pelumas yang spesifikasinya lebih tinggi dari yang ditentukan oleh pembuat mesin, tidak jadi masalah. Tetapi sangat tidak disarankan menggunakan pelumas dengan klasifikasi lebih rendah dari yang ditentukan karena akan berakibat kurang baik pada mesin.

B. Tingkat Kekentalan
Untuk mengurangi gesekan dan keausan, dibutuhkan “lapisan” di antara dua permukaan yang bergerak untuk mencegah kontak langsung logam dengan logam.Lapisan pelumas ini diperlukan dengan ketebalan yang minimum.Ketebalan lapisan pelumas tergantung pada kekentalan.Kekentalan adalah karakteristik yang sangat penting dari pelumas. Kalau kekentalan pelumas tinggi, maka lapisan pelumas yang terbentuk akan tebal. Kalau kekentalan rendah, maka lapisan pelumas yang terbentuk akan tipis.
Kalau standar API dipakai untuk mengukur standar mutu pelumas, maka untuk mengukur tingkat kekentalan pelumas dipakai standar SAE – Society of American Engineers.
Dalam pelumas dikenal dua tingkat kekentalan yaitu :
  1. Pelumas dengan kekentalan tunggal (mono grade)Monograde ditandai dengan satu angka SAE misalnya SAE 10, SAE 30, SAE 40, SAE 90, dll
  2. Pelumas dengan kekentalan ganda (multi grade)
  3. Multi grade ditandai dengan dua angka SAE misalnya SAE 10W-40, SAE 20W-50, dll
Pelumas mono grade hanya memiliki satu tingkat kekentalan.Pelumas kategori ini memiliki rentang yang relative sempit atau kecil terhadap perubahan temperatur.Kini yang banyak digunakan adalah pelumas multi grade.Pelumas multi grade memiliki rentang kekentalan yang relatif luas atau lebar, sehingga lebih fleksibel beradaptasi terhadap perubahan temperatur.Contohnya pelumas SAE 20W-50. Huruf W pada SAE 20W-50 menunjukkan bahwa bila pelumas dipakai pada suhu rendah (W=winter/dingin), pelumas akan bersifat seperti pelumas SAE 20. Sementara angka 50 menunjukkan bahwa pada suhu tinggi (panas) pelumas bersifat seperti SAE 50.
Dibanding dengan pelumas mono grade, maka pelumas multi grade bisa disebut “dingin tidak beku, panas tidak cair”.Karena sifatnya yang fleksibel mempertahankan kinerja pada berbagai tingkatan suhu, maka pelumas ini relatif cocok dipakai untuk semua mesin.
beberapa jenis pelumas yang beredar di Indonesia

Supplier Oli Pelumas dan Grease Industri
4.Pelumas Untuk Mesin Industri
Untuk mendapatkan perlindungan yang maksimal di dalam sistem pelumasan mesin, maka mutlak diperlukan selektifitas pemilihan sebelum penggunaan pelumas, yaitu menentukan jenis pelumas yang tepat untuk mesin dan peralatan yang akan dilumasi. Kami tidak hanya menjual minyak pelumas tetapi kami juga melayani konsultasi, diskusi, training dan problem solving seputar teknis pelumas dan pelumasan. Berbagai minyak pelumas untuk keperluan mesin-mesin ;industri tekstil, industry farmasi,, industry logam, industry makanan/minuman, dan berbagai kebutuhan mesin lainnya, yang dapat kami persembahkan kepada para pelannggan antara lain :
  1. • Hydraulic Oil(pelumas hidrolik berbahan dasar minyak mineral sintetik dan water glycol).
  2. • Compressor Oil(pelumas compressor udara berbahan dasar mineral dan sintetik).
  3. • Industrial Gear Oil(pelumas roda gigi berbahan dasar mineral danm sintetik).
  4. • Automotive Gear Oil (pelumas roda gigi untuk kendaraan berbahan dasar minyak mineral dan sintetik).
  5. •  Diesel Engine Oil(pelumas mesin diesel berbahan dasar minyak mineral dan sintetik).
  6. •  Gasoline Enigine Oil(pelumasmesin bensin berbahan dasar minyak mineral dan sintetik).
  7. •  High Temperature Grease(Minyak gemuk untuk aplikasi temperature tinggi).
  8. •  EP Grease(Minyak gemuk untuk kondisi beban kejut tinggi/Extreme Pressure).
  9. •  Multi Purpose Grease(Minyak gemuk serbaguna).
  10. • Chasssis Grease(Minyak gemuk untuk chasiss kendaraan).
  11. •  Moly Grease(Minyak gemuk dengan molybdenum disulfat, banyak digunakan untuk alat-alat berat dan kondisi beban kejut tinggi).